Minggu, 25 Desember 2011

kini aku mengerti

Kini aku mengerti
Cinta memang tak harus memiliki
Cukup saja melihatnya tersenyum
Mengurangi sedikit bebannya
Mengalah untuk kehidupannya lebih baik

Cukup aku melihatnya dr jauh
Meski tak Lg dpt menyentuh tangan'y, aku ingin selalu dapat menyentuh hatinya
Menghapus perih luka hatinya
Mengecup binar matanya
Ingin mengembalikan kebahagiaannya
Ingin selalu ada untuknya

Namun, rindu itu sungguh menyiksa
Memaksaku muncul di hadapannya
Menunjukkan padanya..
Dadaku sesak, mataku basah
Ingin setidaknya mendapati 1 menit dr 24jam dirinya mengingatku
Agar aku merasa berarti untukny

Cukuplah aku..!!
Tahan emosiku sedalamnya
Simpan rinduku seeratnya
Aku mencintainya dalam diam
Saat angin tak dapat menghembuskannya
Biarlah mataku saja yang berbicara
Aku hanya ingin slalu ada untuknya
Tanpa harapan sebaliknya
Tak perlu orang Lain mengerti
Cukup aku saja.

Jumat, 02 Desember 2011

Cerita kecil dlm Omprengan

Aku terjebak dalam sbuah kotak berjalan, berisi lengkap manusia-manusia senja yang sepertinya sudah kenyang makan asam garam kehidupan. Ya, hanya akulah seorang 'bocah' di sini. Hanya bisa diam, karna hanya aku orang baru yang tidak mengerti apa pun yang terjadi sebelumnya di sini.
Berbagai tema mulai mengalir seiring dengan desiran teratur mereka. Mulai dari hot news kedatangan beckham ke Jakarta, isu poligami--yg mbuat aku muak dgn salah satu orang tua ini karena begitu bersemangatnya saat ditantang berpoligami, profesi wartawan di jalur gaza, tempat liburan di luar negeri, barang-barang branded, hingga seputar kuliner.
Sebenarnya isi pembicaraan ini tidak padat dan bermanfaat, tapi entah kenapa aku begitu menikmatinya. Ada di tengah-tengah mereka dan hanya mendengarkan. Sahutan yang datang silih berganti, diiringin gelagar tawa yang begitu renyah. Canda tawa dalam dekapan sang angin malam.
Para orang tua ini hanya ingin melepaskan penat, melampiaskan emosi yang telah sharian ini dipendam dalam tekanan pekerjaan. Namun, aku hanya diam, mendengarkan. Mereka terus berbicara seakan hari masih begitu panjang.
Kami melepaskan penat, melegakan hati, dengan caranya masing-masing.